“Dia” (Bukan) Tuhan
*M.G. Primadana
setan
#Iku BuDe daginge akeh,
tapi rasane pait
/Selain pait, yo haram.
daginge babi, getihe anggur
malaikat
#Meminum keringat air mata kaum melarat
Memakan urat nadi golongan termarjinalkan
Apa namanya dia kalau bukan bangsat?
Apa lagi kalau bukan bajingan?
/Bukan bajingan, bukan juga bangsat
“Dia” hanya merelakan jiwanya pada setan,
dan akhirnya sesat
#Dan nyatanya “Dia” lebih jahanam dari setan
Setan tidak memakan sesama setan.
Tapi “Dia” merenggut, merebut, dan mencabut
Saripati kehidupan rakyat
Nyatanya kita semua setan
/Tinggal pilih, mau jadi apa?
setan baik, setan unyu, setan imut, setan alay
setan labil, setan durhaka, atau
Yang sebenar-benarnya SETAN?
Hidup selalu menyoal pilihan
Tidak memilih, itu juga pilihan
Artinya Anda memilih menjadi setan apatis!
#Setan yang nampak anggun berbalut seragam parlente
Duduk nyaman di kursi empuk”Mu”
Terbahak sampai tergelak melihat kami menggertak
Tawa”Mu” bau bangkai, dari sisa jasad yang mati “Kau” tikam
Jelas terselip, robekan nasib diantaranya
Gigi-gi taring”Mu” yang menjijikkan
setan
Bukan soal parlente atau kere
Ini dosa yang tak lagi sepele
Bagaimana bisa “Dia” menari saat harusnya mengabdi?
Bagaimana bisa “Dia” mengelak saat seharusnya tegak?
Benar-benar sengak!!
Jika disini peranku sebagai Tuhan, akan ku titahkan jutaan gagak
Untuk memungut sisa tulang-tulangnya yang retak.
Tertindih senyum”Nya” yang tergeletak
ALLAH
Jangan biarkan iblis laknat bersetubuh, beranak pinak, tumbuh dan mengakar
mencengkeram Kita
Aku bukan Tuhan
Namun Tuhan adalah Aku
Ada dalam diri-Ku, memeluk-Ku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar